Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 11:44:28【Tempat Makan】229 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(39)
Artikel Terkait
- Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika
- Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini
- Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
- SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
- JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
- Hari Pangan Sedunia, Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
- PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi
- Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan
- Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak
Resep Populer
Rekomendasi

82 Dapur MBG ditargetkan beroperasi di Padang akhir 2025

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza

Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak

Tersedak bisa berbahaya, ini cara pertolongan pertama yang tepat

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan

Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup

KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan